top of page
  • Gambar penulisIn Chhayleng

Pelajaran yang dapat dipetik saat Duta Besar Indonesia mengucapkan selamat tinggal kepada PM Hun Sen


Perdana Menteri Kamboja Hun Sen (kanan) dan duta besar Indonesia untuk Kamboja Y.M Sudirman Haseng. SPM


Perdana Menteri Kamboja Hun Sen menerima kunjungan perpisahan dari Sudirman Haseng, Duta Besar Indonesia untuk Kamboja yang akan segera berakhir masa tugasnya baru-baru ini.


Dalam kunjungan tersebut, Duta Besar Sudirman mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kamboja yang telah menamai dua jalan di Phnom Penh dengan nama dua tokoh negarawan Indonesia, yaitu Sukarno dan Ali Alatas, yang mencerminkan eratnya hubungan persahabatan kedua negara. Ia juga berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan kepada warga negara Indonesia yang tinggal di Kamboja, terutama dalam hal vaksinasi Covid-19.


"Saya percaya bahwa penamaan jalan Sukarno dan Ali Alatas ini akan memberikan kebanggaan bagi rakyat Indonesia dan akan mempromosikan kerja sama bilateral ke tingkat yang lebih tinggi dan selangkah lebih maju untuk kerja sama yang saling menguntungkan, yang akan menginspirasi generasi muda Indonesia untuk belajar lebih banyak tentang teman kita, Kamboja," katanya.


Duta Besar Sudirman juga mengatakan bahwa diplomat yang akan segera pensiun ini telah mengamati perdamaian, stabilitas dan kemajuan pesat di semua bidang di Kamboja selama menjalankan misi diplomatik selama lebih dari 4 tahun.


Beliau menyampaikan penghargaan yang mendalam dan terima kasih yang tulus atas bantuan dan perlindungan yang telah diberikan kepada warga negara Indonesia yang bekerja dan berbisnis di Kamboja. Ia mengatakan bahwa mereka dapat mengembangkan usahanya dengan aman dan nyaman.


"Terkait kerja sama investasi, saya berharap perusahaan-perusahaan Indonesia dapat membagikan keahlian dan kemampuan mereka, di bidang infrastruktur jalan dan transportasi termasuk sistem kereta api angkutan massal untuk Phnom Penh. Oleh karena itu, saya berharap pemerintah Kamboja dapat memberikan data yang mendalam mengenai proyek-proyek penting tersebut sehingga Indonesia dapat mendukung pembangunan Kamboja," ujarnya.


Duta Besar Sudirman Haseng dengan tanda kehormatan Royal Order of Sahametrel Grand Officer yang dianugerahkan oleh Pemerintah Kerajaan Kamboja. Foto/Kedutaan Besar Republik Indonesia, Kamboja


Perdana Menteri berterima kasih kepada pihak Indonesia atas ucapan selamatnya, dan menekankan bahwa keberhasilan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan pertemuan-pertemuan terkait tidak lepas dari kerja sama erat dengan Indonesia dan negara-negara sahabat lainnya.


Duta Besar yang akan segera keluar dari jabatannya ini mengapresiasi dukungan Indonesia untuk aplikasi Timor Leste untuk menjadi anggota ASEAN, dan percaya bahwa negara kepulauan ini dapat bergabung dengan KTT komunitas ini secepatnya tahun ini.


Hun Sen mengenang kontribusi penting yang telah diberikan oleh Sukarno dan Ali Alatas untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Kamboja dan Indonesia, terutama untuk membantu proses perdamaian Kamboja.


Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan untuk korban bencana alam (didistribusikan melalui Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, pemerintah provinsi Banteay Meanchey dan Yayasan Mudhita); bantuan ke berbagai sekolah, melalui asosiasi masyarakat Indonesia termasuk sekolah-sekolah di Provinsi Kampong Cham dan panti asuhan di Provinsi Tboung Khmum. Pengembangan hubungan yang baik antar sesama tokoh masyarakat Muslim di kedua negara juga ditingkatkan.


The ambassador actively encouraged the development and expansion of cooperation in the field of defence and security between Indonesia and Cambodia through exchanges between military officers, including capacity building and training in the military field for personnel of the Royal Cambodian Armed Forces (RCAF).


Di bidang budaya, pada tahun 2018, Indonesia membawa 20 penari dari Kamboja untuk bergabung dalam Festival Panji-Inao. Pemerintah Indonesia juga memberikan dukungan bagi pengembangan sumber daya manusia Kamboja dengan mensponsori beasiswa studi di Indonesia.


Nota Kesepahaman Kerja Sama Pariwisata ditandatangani pada tanggal 18 Januari 2022 selama Forum Pariwisata ASEAN di Sihanoukville. Selain itu, "Army to Army Talk" menyaksikan lima personel Angkatan Darat Kamboja (RCAF) bergabung dengan Angkatan Darat Indonesia untuk mengikuti pendidikan militer di Indonesia pada musim panas 2022.


Di Jakarta, hubungan bisnis mendapat dorongan dari seminar "Kamboja - Tujuan yang Terabaikan untuk Investasi dan Bisnis" pada bulan Oktober 2022. Seminar ini disponsori atas kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia. Tujuan utamanya adalah untuk menemukan peluang bisnis di Kamboja bagi para investor Indonesia.


Neraca perdagangan antara Indonesia dan Kamboja pada tahun 2017-2021 meningkat sebesar 1,90 persen dari $ 542,2 juta menjadi $ 580,4 juta. Antara tahun 2017 dan 2021, terdapat peningkatan ekspor dari Kamboja ke Indonesia sebesar 15,8 persen, dari $28,3 juta menjadi $49,3 juta.



bottom of page