top of page
  • Gambar penulisJeremiah Silvano

Pemuda akan membentuk masa depan melalui Kewirausahaan Sosial


Diskusi panel antara Richard Yim (tengah) salah satu pendiri dan presiden Dimine Robotics Annual Quantum, Kongngy Hav (kiri) pendiri dan direktur My Dream Home dan A Yathriba (kanan) sekretaris kedua KBRI di hotel Sofitel Phnom Penh Phokeethra kemarin. KT/Chor Sokunthea

Di masa depan, pemuda akan menggunakan kewirausahaan sosial sebagai proses di mana solusi yang efektif, inovatif dan berkelanjutan dipelopori untuk memenuhi tantangan sosial dan lingkungan, kata profesor Bramantyo Djohanputro dari Indonesia kemarin.

“Pengusaha sosial adalah seseorang yang merancang dan mengimplementasikan intervensi, produk, dan layanan untuk meningkatkan kesejahteraan individu dan populasi yang terpinggirkan,” katanya.


Profesor menambahkan bahwa wirausaha sosial dapat ditentukan sebagai “usaha yang memiliki visi dan misi untuk memecahkan masalah sosial dan/atau mempromosikan perubahan positif dari kesejahteraan masyarakat dan lingkungan melalui kegiatan yang memiliki dampak terukur dan yang menginvestasikan kembali sebagian besar kekayaannya. keuntungan untuk mendukung misi”.


Pertemuan virtual dan tatap muka bertema “Peranan Sosiopreneur Muda (wirausahawan sosial) untuk Mendukung Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan Komunitas ASEAN di Indonesia dan Kamboja” diselenggarakan oleh KBRI di Hotel Sofitel Phnom Penh Phokeethra kemarin untuk merayakan HUT ke-93 Hari Sumpah Pemuda Indonesia.


“Kami memilih tema sociopreneurship dengan mempertimbangkan bahwa fenomena sociopreneurship cukup tinggi di kalangan anak muda yang memandang bahwa sociopreneurship adalah solusi dari keinginan untuk menjalankan bisnis, tetapi sekaligus juga mengatasi permasalahan yang muncul di masyarakat. ,” kata Dubes RI Sudirman Haseng.


Ditambahkannya, “Sumpah Pemuda” digagas oleh pemuda Indonesia pada tahun 1928 untuk menentukan masa depan bangsanya dengan semua orang yang berasal dari berbagai ras, suku, agama, warna kulit dan status.


“Pemuda masa kini memiliki tekad untuk memajukan masa depan bangsa dari bingkai sosial ekonomi dan kemasyarakatan. Keyakinan bahwa kesejahteraan individu, kesejahteraan masyarakat, dan kesejahteraan bangsa adalah tugas bersama, mendasari pemikiran, semangat dan tekad anak muda untuk bekerja sebagai wirausahawan yang dilandasi semangat sosial dan kemanusiaan,” ujarnya.


Menurut Dubes, pemuda memainkan peran penting dalam perubahan politik, ekonomi dan sosial dan bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengakui peran penting pemuda dalam masyarakat. Itulah alasan mengapa PBB memilih 12 Agustus sebagai Hari Pemuda Internasional,

bottom of page