Duta Besar Indonesia untuk Kamboja Santo Darmosumarto (C) bersama para perwira Kepolisian Nasional Kamboja pada tanggal 4 November, menjelang keberangkatan mereka ke forum di Bali. Polisi
Dalam sebuah langkah maju yang signifikan dalam kolaborasi antara Indonesia dan Kamboja dalam memerangi kejahatan transnasional, Duta Besar Indonesia untuk Kamboja, Santo Darmosumarto, mengadakan pengarahan bagi para perwira Kepolisian Nasional Kamboja yang akan berpartisipasi dalam Forum Berbagi mengenai Identifikasi, Penyaringan, Investigasi, dan Perlindungan Korban Perdagangan Orang.
Forum yang dihadiri oleh 15 perwira polisi terpilih dari Mabes Polri dan Komite Nasional Anti Perdagangan Orang (NCCT) ini diselenggarakan di Bali, Indonesia mulai kemarin hingga Sabtu, sebagai bagian dari implementasi nota kesepahaman (MoU) tentang Pemberantasan Kejahatan Lintas Negara yang ditandatangani pada tanggal 21 Agustus 2023.
Dalam pengarahannya, Duta Besar Santo menekankan pentingnya forum ini dalam menerjemahkan komitmen tingkat tinggi menjadi dampak nyata di lapangan. Beliau mencatat bahwa kolaborasi ini menyoroti dedikasi bersama antara Indonesia dan Kamboja untuk mengatasi dan memitigasi masalah perdagangan manusia, terutama di kawasan ASEAN.
“Forum ini akan menjadi salah satu langkah awal untuk mentransformasikan komitmen MoU menjadi tindakan nyata. Melalui pelatihan praktis dan berbagi pengetahuan, kami meletakkan dasar untuk respon yang lebih kuat dan terkoordinasi terhadap perdagangan manusia. Fondasi yang paling mendasar untuk hal ini adalah interaksi yang lebih besar di antara aparat penegak hukum kita,” kata Duta Besar Santo.
Forum ini mempertemukan para penegak hukum dan ahli hukum untuk memimpin sesi berbagi dan diskusi tentang identifikasi, penyaringan, investigasi, dan perlindungan korban perdagangan manusia. Forum ini bertujuan untuk meningkatkan pendekatan yang konsisten dan berpusat pada korban di antara para penegak hukum di kedua negara, menurut pernyataan tersebut.
Sejalan dengan kerangka kerja yang lebih luas dari komitmen ASEAN untuk memerangi kejahatan transnasional, forum ini akan memperkuat jaringan dan koordinasi sebagai bagian dari upaya untuk memastikan respon terpadu terhadap perdagangan manusia yang akan menguntungkan kedua negara dan kawasan secara keseluruhan.
Pada bulan Mei tahun ini, Duta Besar Santo bertemu dengan Sar Sokha, Menteri Dalam Negeri Kamboja, untuk meningkatkan kerja sama dengan Kamboja dalam upaya bersama menanggulangi kejahatan lintas negara, terutama perdagangan manusia dan narkoba.
Beliau menyoroti upaya kolaboratif antara lembaga-lembaga terkait di kedua negara, terutama memuji respon proaktif dari Kepolisian Nasional Kamboja dan Departemen Umum Imigrasi terhadap laporan-laporan mengenai WNI yang menjadi korban kejahatan tersebut.
Dia memuji Pemerintah Kamboja atas dukungannya yang terus menerus dalam membantu KBRI Phnom Penh, khususnya dalam memastikan kesejahteraan WNI yang berada di Kamboja.
Duta Besar menambahkan bahwa Indonesia menyatakan kesiapannya untuk berbagi keahlian dalam penanggulangan ancaman terorisme internasional, dan kolaborasi dengan Kamboja dalam memerangi perdagangan narkoba dan kejahatan siber.
Commentaires