Duta Besar Indonesia untuk Kamboja, Santo Darmosumarto, berbicara dengan Hong Raksmey dari The Post dalam sebuah wawancara di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh pada tanggal 4 Maret.
Indonesia dan Kamboja akan meningkatkan kerja sama mereka ke tingkat yang lebih tinggi pada tahun 2024, seiring dengan perayaan 65 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Untuk menandai perayaan tersebut, Duta Besar Indonesia untuk Kamboja, Santo Darmosumarto, telah mengumumkan serangkaian acara dan inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan ekonomi, budaya, pariwisata, dan hubungan antarmasyarakat di antara kedua negara.
“Tahun ini menandai tingkat kerja sama yang baru antara Indonesia dan Kamboja,” katanya kepada The Post, “Berbagai inisiatif yang direncanakan sepanjang tahun 2024 bertujuan untuk membangun fondasi ini, memastikan kemitraan yang kuat dan dinamis yang bermanfaat bagi kedua negara.”
Perdagangan antara Indonesia dan Kamboja melonjak melewati angka US$1 miliar pada tahun 2023, menjadikan Indonesia sebagai mitra dagang terbesar keenam bagi Kamboja. Pertumbuhan yang luar biasa ini disebabkan oleh inisiatif strategis yang mendorong hubungan ekonomi yang kuat.
Perayaan 2024 akan dimulai pada bulan Juni dengan Indonesia Health Fest di Sihanoukville, yang akan menampilkan kelas olahraga bersama, forum kesehatan, dan pemeriksaan kesehatan gratis.
Dijadwalkan pada 8-9 Juni di Prince Times Hotel di Sihanoukville, acara ini bertujuan untuk mempromosikan kesehatan dan kebugaran di antara masyarakat Indonesia dan Kamboja.
“Kegiatannya antara lain berupa kelas olahraga, forum kesehatan dengan pembicara dari pemerintah dan pemeriksaan kesehatan gratis,” ujar Darmosumarto.
Pada akhir Juni, KBRI juga akan melaksanakan kegiatan khusus di Sekolah Persahabatan Indonesia-Kamboja yang didirikan pada tahun 1997 di provinsi Prey Veng.
Kegiatan tersebut meliputi renovasi dan perbaikan fasilitas sekolah, yang didukung oleh dana yang terkumpul dari para pengusaha Indonesia di Kamboja.
Pertunjukan tradisional Indonesia yang merayakan 60 tahun persahabatan Indonesia-Kamboja di Teater Chaktomuk pada tahun 2019.
Sekolah ini merupakan sebuah taman kanak-kanak, sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang menampung beberapa ratus siswa.
“Mudah-mudahan, menjelang akhir Juni, kami akan mengadakan upacara yang dihadiri oleh, tentu saja, gubernur provinsi Prey Veng juga, di mana kami berharap dapat memamerkan dan membuka atau meresmikan beberapa renovasi yang telah dilakukan di sekolah tersebut,” ujar duta besar.
“Tujuan kami adalah untuk menciptakan hubungan antar masyarakat yang lebih kuat dan ikatan antar masyarakat yang lebih kuat antara Indonesia dan Kamboja,” tambahnya.
Selain Festival Kesehatan dan renovasi sekolah, Kedutaan Besar Republik Indonesia juga telah merencanakan sebuah pameran besar, “Sousdey Indonesia” di Phnom Penh pada tanggal 13-14 September.
“Ini akan menjadi pameran terbesar yang pernah diadakan di Kamboja, dengan menampilkan sekitar 100 stan produk dan jasa Indonesia, seperti pendidikan dan promosi pariwisata, yang ditujukan untuk konsumen, distributor, dan importir Kamboja,” ujar Darmosumarto.
Acara Sousdey Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak kegiatan yang diselenggarakan untuk pertama kalinya seiring dengan membaiknya hubungan diplomatik kedua negara.
“Tentu saja, kami akan berusaha mencari kegiatan-kegiatan yang belum terlaksana, untuk dapat diselesaikan tahun depan,” ujar duta besar.
"Kami ingin melakukan lebih banyak hal di luar Phnom Penh. Saya rasa masyarakat ibukota sudah cukup dimanjakan dengan banyaknya kegiatan di sini,” tambahnya.
Darmosumarto mengatakan bahwa akan sangat menyenangkan jika dapat melakukan lebih banyak kegiatan, mungkin di Siem Reap atau provinsi Battambang, atau bahkan sampai ke Poipet atau provinsi lain di luar Phnom Penh.
Kegiatan ini akan diikuti dengan pameran dagang di Jakarta pada tanggal 12 Oktober, yang bertujuan untuk mendorong para pebisnis Kamboja untuk menjajaki peluang-peluang perdagangan dengan Indonesia.
Comentarios