Pemerintah Indonesia berencana mengimpor 22.500 ton beras dari Kamboja untuk melengkapi stok dalam negeri dalam memenuhi kebutuhan menjelang Idul Fitri, demikian dinyatakan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas).
"Kami memprioritaskan beras produksi dalam negeri. Namun, kami memutuskan bahwa Bulog (perusahaan logistik milik negara) akan membeli beras dari luar negeri kali ini. Kami akan mengimpor 22.500 (ton beras) dari Kamboja,” kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi di Jakarta, Senin.
Kepala Bapanas menyampaikan hal ini setelah menghadiri rapat yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
Adi mengatakan bahwa Bapanas saat ini sedang melakukan langkah-langkah persiapan untuk menyambut masa panen raya padi yang diperkirakan akan berlangsung antara bulan Maret dan April tahun ini.
Ia menyatakan optimismenya bahwa para petani Indonesia dapat mencapai target produksi beras, yang pada gilirannya diharapkan dapat menurunkan harga komoditas pokok tersebut.
Ia kemudian mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk memastikan bahwa masyarakat tidak akan mengalami kekurangan beras, termasuk dengan mendistribusikan bantuan beras kepada jutaan penerima manfaat.
"Tahun lalu, pemerintah mendistribusikan bantuan beras sebanyak 10 kilogram kepada 22 juta penerima manfaat selama tujuh bulan. Kami telah memutuskan untuk melanjutkan distribusi selama enam bulan tahun ini,” jelasnya.
Melalui program bantuan beras, ia mengatakan bahwa pemerintah telah berhasil memenuhi kebutuhan beras bagi delapan persen penduduk Indonesia.
Comments