W. Patrick Murphy (kiri), Duta Besar Amerika Serikat untuk Kamboja dan Santo Darmosumarto (kanan), Duta Besar Republik Indonesia untuk Kamboja mengambil bagian dalam diskusi meja bundar di Phnom Penh. Kedutaan Besar Republik Indonesia
Indonesia dan Amerika Serikat menjadi pusat perhatian dalam acara Asean di Phnom Penh pada hari Kamis di Pusat Studi Regional Kamboja dalam sebuah diskusi meja bundar mengenai 'Striving for ASEAN Community Vision 2045'. Acara ini mempertemukan para duta besar dari kedua negara untuk mendiskusikan jalan ke depan bagi negara-negara yang tergabung dalam kawasan ASEAN.
W. Patrick Murphy, Duta Besar Amerika Serikat untuk Kerajaan Kamboja, bergabung dengan Santo Darmosumarto, Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Kamboja dalam sebuah diskusi meja bundar yang dimoderatori oleh Pou Sothirak, Penasihat Senior Terhormat, CCRS.
Kedua duta besar memberikan presentasi mengenai prioritas negara masing-masing untuk kawasan dan rencana ke depan.
"Dalam merayakan 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Kamboja, penting juga untuk melihat lebih jauh ke depan dari kerja sama bilateral kita," ujar Duta Besar Santo. "Ada banyak ruang bagi Indonesia untuk bekerja sama dengan Kamboja dalam mendorong regionalisme yang lebih besar, terutama dalam konteks pembangunan komunitas Asean. Acara hari ini di CCRS diharapkan dapat mengingatkan para hadirin bahwa masih banyak yang harus dilakukan di bidang ini."
"Pertemuan ini sangat informatif dan berwawasan luas karena kedua duta besar berbagi pengalaman diplomatik dan pengetahuan mereka tentang Asia Tenggara dan visi mereka untuk meningkatkan Visi Komunitas ASEAN 2045," ujar Vichet Lor, Wakil Presiden Asosiasi Perdagangan Kamboja-Tiongkok.
Indonesia berperan penting dalam perjalanan Kamboja untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2050.
Kamboja dan Indonesia memiliki sejarah hubungan bilateral yang panjang sejak Raja Jayavarmam II dari Kekaisaran Khmer yang tinggal di Pulau Jawa pada abad ke-8. Kerja sama antara Kamboja dan Indonesia terus berkembang yang tercermin dalam pertukaran kunjungan tingkat tinggi. Komisi Bersama untuk Kerjasama Bilateral di tingkat Menteri Luar Negeri telah direncanakan untuk tahun ini.
Indonesia merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara dan dianggap sebagai salah satu pasar berkembang di dunia karena pertumbuhan ekonomi dan diplomasi yang semakin meningkat di tingkat regional dan global. Indonesia berharap dapat memaksimalkan potensi bisnis yang ada di Kamboja saat ini dan membuka area kerja sama investasi baru di bidang infrastruktur, energi, dan rantai pasok global sehingga hubungan perdagangan yang lebih besar dan seimbang dapat terwujud.
Indonesia juga berharap dapat menjadi tujuan baru bagi para pelajar Kamboja yang ingin melanjutkan pendidikan di luar negeri. Hal ini akan membantu untuk lebih menghubungkan dan mendorong kolaborasi pemuda antara kedua negara.
Amerika Serikat memuji Kamboja sebagai tuan rumah yang baik dan ketua Asean 2022. Amerika sangat mementingkan Asia Tenggara dengan populasi 600 juta jiwa. Kamboja dapat memperoleh manfaat besar dari hubungan perdagangan bilateral yang berkembang dengan Indonesia karena Indonesia diprediksi akan menjadi ekonomi terbesar keempat di dunia pada tahun 2045.
Comments