
Festival Makanan Indonesia secara resmi dibuka di Summer Bay Beach Club and Cabins di provinsi Preah Sihanouk pada hari Sabtu, menawarkan berbagai hidangan otentik Indonesia untuk penduduk lokal dan wisatawan.
Festival yang berlangsung dari tanggal 15 hingga 19 Februari di Sihanoukville ini diresmikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Kamboja, Santo Darmosumarto, yang memuji inisiatif ini sebagai sarana untuk memperkuat hubungan budaya antara kedua negara.
“Ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk memperkenalkan cita rasa masakan Indonesia yang kaya dan beragam kepada teman-teman Kamboja. Berbagi makanan berarti berbagi budaya,” ujar Duta Besar Santo pada acara pembukaan.
Festival ini menampilkan pilihan hidangan Indonesia yang paling dicintai, termasuk bebek betutu dari Bali dan rendang dari Padang, di samping hidangan pembuka dan penutup tradisional. Untuk memastikan keasliannya, manajemen resor meminta bantuan Chef Suyitno Sunaryo dari hotel rekanan di Jakarta untuk menghadirkan sentuhan masakan Indonesia di kota pesisir Kamboja. Di luar daya tarik kulinernya, festival ini memiliki makna yang lebih dalam karena komunitas Indonesia di Sihanoukville yang terus berkembang.
Per 31 Desember 2024, Kementerian Tenaga Kerja dan Pelatihan Kejuruan Kamboja melaporkan lebih dari 131.000 orang Indonesia tinggal dan bekerja di Kamboja, dan sebagian besar dari mereka tinggal di Sihanoukville.
Duta Besar Santo menyatakan optimismenya bahwa acara ini tidak hanya akan meningkatkan pemahaman budaya tetapi juga berkontribusi pada hubungan ekonomi antara kedua negara. Sektor makanan dan minuman Indonesia telah berkembang pesat di Kamboja, yang mencerminkan meningkatnya apresiasi masyarakat setempat terhadap cita rasa Indonesia.
“Dalam dua tahun terakhir, kami telah melihat pertumbuhan yang signifikan dalam ekspor makanan dan minuman Indonesia, yang menunjukkan kesukaan konsumen Kamboja terhadap cita rasa Indonesia,” ujar duta besar. Festival ini berlangsung dengan latar belakang perdagangan bilateral yang berkembang pesat.
Pada tahun 2024, perdagangan antara Indonesia dan Kamboja mencapai 1,1 miliar dolar AS, menandai peningkatan tajam dari 699 juta dolar AS pada tahun 2020. Pertumbuhan ini menggarisbawahi meningkatnya permintaan akan produk Indonesia, termasuk makanan, yang secara bertahap menjadi produk yang populer di Kamboja. Acara-acara seperti Indonesian Food Festival menjadi batu loncatan untuk kolaborasi yang lebih dalam di bidang perdagangan, pariwisata, dan investasi.
Lebih dari sekadar pengalaman kuliner, festival ini memupuk hubungan sosial dan apresiasi budaya, yang semakin mempererat hubungan antara Indonesia dan Kamboja. Festival ini akan berlanjut di Summer Bay Beach Club and Cabins hingga 19 Februari, yang memungkinkan para pengunjung untuk memanjakan diri dengan masakan Indonesia yang beragam dan penuh cita rasa sambil menikmati pemandangan pantai Sihanoukville yang indah.
Comments