top of page
  • Gambar penulisJeremiah Silvano

Kamar Dagang Indonesia yang baru dibentuk di Kamboja menjajaki kerja sama dengan ASEAN Cham lainnya



indocham-executive-committee
Panitia pelaksana berfoto bersama.

Kamar Dagang Indonesia di Kamboja (IndoCham) yang baru didirikan, yang secara resmi diresmikan pada 23 September tahun ini, menyelenggarakan acara pengukuhan anggotanya pada Jumat, 15 Oktober.

Silaturahmi tersebut dimeriahkan oleh Duta Besar Indonesia untuk Kamboja Sudirman Haseng dan dihadiri oleh sekitar 40 anggota IndoCham. Acara ini juga bertepatan dengan pengenalan komite eksekutif IndoCham yang dipimpin oleh Presidennya Dalton Wong yang juga ketua perusahaan Speedwind Group. Anggota komite eksekutif lainnya adalah Alfred K. Aliwarga (bendahara), Octavianus, wakil presiden, Hendarto, penasihat, Chandra Satya, wakil presiden-tanggung jawab sosial perusahaan, dan Candra Tanpatti, wakil presiden daerah-Siem Reap.


indocham-member

Berbicara di acara tersebut, Dalton mengatakan bahwa prioritas langsung IndoCham adalah membangun bisnis, sosial budaya dan inklusivitas masyarakat. Dia menambahkan bahwa kamar tersebut juga akan bertindak sebagai pintu gerbang bagi bisnis dan investor Indonesia yang tertarik dengan investasi dan peluang bisnis di Kamboja. “Indocham akan membangun jaringan komunitas yang kuat bagi bisnis, profesional, dan karyawan Indonesia untuk berinteraksi satu sama lain, bertukar pandangan, ide, dan praktik terbaik serta berbagi atau berkolaborasi dalam peluang bisnis dan investasi untuk saling menguntungkan,” kata Dalton. “Pada saat yang sama, kami juga akan membuat gerbang atau platform untuk membantu meningkatkan kehadiran bisnis Indonesia di Kamboja dan, untuk tujuan ini, akan berkolaborasi dengan kamar-kamar negara Asean lainnya di sini untuk keuntungan bersama.” Volume perdagangan kedua negara pada 2020 mencapai $588,65 juta, turun 10,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 ($661,11 juta), karena pandemi yang masih berlangsung.


dalton-wong-indocham
Dalton Wong, Presiden IndoCham.

Sepanjang 2016-2020, tren neraca perdagangan kedua negara rata-rata 7,53 persen, berdasarkan data Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Entitas Indonesia di Kamboja terlibat dalam sejumlah sektor seperti logistik, perjalanan, hiburan, perhotelan, jasa keuangan dan perdagangan, antara lain. Duta Besar Haseng, berbicara kepada para hadirin, mengatakan pendirian IndoCham adalah langkah yang tepat pada waktu yang tepat karena kehadirannya akan secara langsung berkontribusi terhadap kegiatan ekonomi dan bisnis yang lebih besar di Kamboja dan terutama melibatkan bisnis Indonesia.

bottom of page