top of page
piseychoub

Kebangkitan kembali Sekolah Persahabatan Indonesia-Kamboja menandai 65 tahun diplomasi

Proyek renovasi ini mencakup penyediaan perlengkapan sekolah baru, peralatan laboratorium, furnitur, toilet, area baca, dan gerbang sekolah yang baru.


Sekolah Dasar dan Menengah Persahabatan Indonesia-Kamboja di provinsi Prey Veng telah direvitalisasi dalam sebuah acara yang menunjukkan kerja sama internasional dan semangat komunitas.


Acara ini berlangsung pada tanggal 6 Juli, bertepatan dengan peringatan 65 tahun hubungan diplomatik bilateral antara kedua negara dan ulang tahun ke-79 kemerdekaan Indonesia.


Sejumlah pejabat penting hadir dalam acara peresmian ini, termasuk Santo Darmosumarto, Duta Besar Indonesia untuk Kamboja, Suon Somalin, Gubernur Prey Veng, dan Ton Sa Im, Wakil Menteri Negara untuk Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga.


Para donatur dari komunitas Indonesia dan perwakilan bisnis Indonesia yang beroperasi di Kamboja juga turut hadir.


“Upaya bersama masyarakat Indonesia ini merupakan bukti persahabatan abadi antara Indonesia dan Kamboja,” kata Darmosumarto.


Sekolah yang awalnya dibangun pada tahun 1995 dengan dana dari pemerintah Indonesia ini melayani lebih dari 790 siswa dari tingkat taman kanak-kanak hingga sekolah menengah.


Proyek renovasi dengan anggaran lebih dari $34.000 ini mencakup penyediaan perlengkapan sekolah baru, peralatan laboratorium, perabotan, toilet, area baca dan gerbang sekolah yang baru.


Gubernur Provinsi Prey Veng Suon Somalin (kiri), Duta Besar Indonesia untuk Kamboja Santo Darmosumarto (tengah) dan Wakil Menteri Pendidikan Ton Sa Im (kanan) menghadiri acara pada tanggal 6 Juli.


Peningkatan yang ekstensif ini dapat terlaksana berkat sumbangan dari para staf Kedutaan Besar Republik Indonesia di Phnom Penh dan masyarakat Indonesia di Kamboja yang berjumlah hampir 100.000 orang.


Arik Mintorogo, ketua Perhimpunan Masyarakat Indonesia di Kamboja, menyatakan kebanggaannya dapat berpartisipasi dalam proyek yang sangat berarti ini.


“Revitalisasi sekolah ini tidak hanya menyediakan fasilitas pendidikan yang lebih baik bagi para siswa, tetapi juga memperkuat ikatan antara komunitas Indonesia dan tuan rumah yang baik hati,” katanya.


Menurut Darmosumarto, baik KBRI maupun asosiasi tetap berkomitmen untuk mendukung kebutuhan pendidikan para siswa di sekolah tersebut.


Peresmian revitalisasi Sekolah Dasar dan Menengah Persahabatan Indonesia-Kamboja dilakukan di Provinsi Prey Veng pada tanggal 6 Juli.


“Para siswa ini adalah masa depan kerja sama Indonesia-Kamboja,” tegasnya.


Peresmian kembali sekolah ini merupakan bentuk penghormatan atas hubungan diplomatik yang telah terjalin lama antara kedua negara, yang secara resmi didirikan pada tanggal 13 Februari 1959, dengan ditandatanganinya Perjanjian Persahabatan.


Seiring dengan persiapan Indonesia untuk merayakan Hari Kemerdekaan ke-79 pada tanggal 17 Agustus, acara ini menggarisbawahi ikatan abadi dan dukungan timbal balik yang menjadi ciri khas hubungan kedua negara.


1 tampilan

Comments


bottom of page