(Foto: Perdana Menteri Facebook Dr. Hun Manet)
Lippo Group, sebuah perusahaan besar di Indonesia, sedang mencari peluang investasi di sektor kesehatan dan real estate di Kamboja.
Perdana Menteri Kamboja Dr. Hun Manet menerima kunjungan kehormatan dari Chief Executive Officer (CEO) Lippo Group Indonesia James Riady pada hari Rabu (17/1) di Davos, Swiss.
Dalam pertemuan tersebut, Riady mengucapkan terima kasih kepada Dr Hun Manet yang telah meluangkan waktu untuk menerima kunjungan kehormatan dari beliau dan delegasinya. Ia juga mengucapkan selamat kepada perdana menteri atas pengangkatannya sebagai Perdana Menteri Kamboja.
Riady memberikan penjelasan kepada perdana menteri tentang operasi bisnis Lippo Group di berbagai negara di kawasan regional dan di seluruh dunia, dengan fokus pada real estat, ritel, perhotelan, perawatan kesehatan, pendidikan, jurnalisme, telekomunikasi digital, dan keuangan. Beliau menyampaikan ketertarikan perusahaan untuk berinvestasi di sektor kesehatan dan real estat di Kamboja, dengan fokus pada penyediaan layanan kesehatan berkualitas dengan harga terjangkau dan berkontribusi pada pembangunan perumahan murah.
Hun Manet menyambut CEO dan delegasinya, dan menyampaikan rasa terima kasih atas ketertarikan Lippo Group untuk berinvestasi di Kamboja. Beliau menggarisbawahi bahwa berdasarkan pengalaman perusahaan serta kesamaan budaya tradisional dan gaya pemasaran antara Kamboja dan Indonesia, perusahaan akan dapat lebih memahami peluang untuk memperluas pasar investasi di Kamboja.
Dalam kesempatan tersebut, perdana menteri juga menginformasikan kepada CEO tentang kebijakan Pemerintah Kerajaan Kamboja.
Khususnya, Strategi Pentagon-Fase I, yang berfokus pada pengembangan sumber daya manusia dengan fokus pada kesehatan, pendidikan, teknologi digital, dan area prioritas lainnya.
Selain itu, beliau juga menggarisbawahi kebijakan dan dorongan bagi investor asing dan mendorong Lippo Group untuk menjajaki kolaborasi dengan perusahaan investasi lokal untuk memperluas investasi di berbagai sektor di Kamboja.
ความคิดเห็น