Kamar Dagang Indonesia di Kamboja (IndoCham) menjadi tuan rumah acara pengukuhan anggota yang menampung sekitar 40 anggota serta Duta Besar Indonesia.
Acara tersebut juga memperkenalkan panitia pelaksana enam kamar yang dipimpin oleh Presiden Dalton Wong berkebangsaan Indonesia dan Ketua Speedwind Group.
Selain itu, bersama Alfred K. Aliwarga (Bendahara), Octavianus (Wakil Presiden), Hendarto (Penasihat), Chandra Satya (VP-CSR) dan Candra Tanpatti (Reg. VP-Siem Reap).
Berbicara di acara Dalton Wong, Presiden IndoCham mengatakan kepada Kajian Investasi Kamboja bahwa kamar yang baru dibentuk bertujuan untuk membangun bisnis, sosial budaya dan inklusivitas masyarakat.
Ia menambahkan, kamar tersebut juga akan berperan sebagai pintu gerbang atau platform agar pengusaha Kamboja dan asing, pengusaha
“Indocham akan membangun jaringan komunitas yang kuat bagi bisnis, profesional, dan karyawan Indonesia untuk berinteraksi satu sama lain, bertukar pandangan, ide, dan praktik terbaik, serta berbagi atau berkolaborasi dalam peluang bisnis dan investasi untuk saling menguntungkan,” kata Dalton.
“Pada saat yang sama, kami juga akan membuat gateway atau platform sehingga bisnis Kamboja dan asing, pengusaha dan investor di Kamboja atau yang tertarik untuk hadir di sini dapat berjejaring satu sama lain dan dengan anggota Indocham,” katanya. ditambahkan.
Pada tahun 2020, total volume perdagangan mencapai $588,65 juta, turun 10,9% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 ($661,11 juta), karena pandemi yang sedang berlangsung.
Dari tahun 2016 – 2020, tren neraca perdagangan kedua negara rata-rata 7,53%, berdasarkan data Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
YM Sudirman Haseng, Duta Besar Indonesia mengatakan IndoCham akan menjadi warisan yang akan saya tinggalkan sebagai Duta Besar Indonesia untuk Kamboja.
“Saya optimis IndoCham dapat membantu meningkatkan perdagangan bilateral kedua negara,” ujarnya.
Menurut kedutaan, investasi Indonesia ke Kamboja diperkirakan bernilai $350 juta.
Kedua negara menjalin hubungan diplomatik pada tahun 1957 dan memelihara pertukaran bilateral di bidang perdagangan, pendidikan, militer, politik, budaya, antara lain sejak saat itu.
Bulan lalu, Kajian Investasi Kamboja menyoroti beberapa bisnis sukses yang telah dioperasikan oleh komunitas bisnis Indonesia di bidang logistik, F&B, kegiatan rekreasi, perbankan, dan investasi energi terbarukan.
Comments