Thong Rathasak (kedua kiri), Veranita Yosephine (ketiga kiri), Lauti Nia Astri (tengah), Chea Aun (ketiga kanan) dan Stephen King, Chief Commercial Officer Bandara Kamboja (kedua kanan) berpose untuk difoto dalam acara tersebut. KT/Pierre Roussel
AirAsia Indonesia kemarin mengumumkan bahwa mereka akan memulai penerbangan langsung Jakarta-Phnom Penh mulai tanggal 19 April.
Penerbangan langsung yang telah lama ditunggu-tunggu ini akan beroperasi dengan layanan terjadwal untuk penumpang selama empat hari per minggu, menggunakan pesawat Airbus A320.
"Hal ini penting bagi Kamboja dan Indonesia, terutama untuk meningkatkan konektivitas dan memperkuat hubungan antar bisnis dan antar masyarakat," kata para pejabat tinggi dalam acara peresmian penerbangan tersebut di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Phnom Penh kemarin.
Penerbangan langsung ini juga merupakan bagian dari implementasi nota kesepahaman kerja sama pariwisata antara pemerintah Kamboja dan Indonesia.
Saat berbicara di acara tersebut, Thong Rathasak, Sekretaris Negara di Kementerian Pariwisata, mengatakan: "Tahun ini juga menandai peringatan 64 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara. Saya ingin mengucapkan selamat kepada Air Asia Indonesia atas pembukaan penerbangan langsung Jakarta-Phnom Penh-Jakarta sebagai bagian dari implementasi MoU kerja sama pariwisata kedua negara."
Rathasak juga mengundang kembali maskapai penerbangan Indonesia lainnya seperti Citilink dan Garuda Indonesia untuk terhubung kembali dengan destinasi pariwisata utama di Indonesia.
Chea Aun, Sekretaris Tetap Sekretariat Negara untuk Penerbangan Sipil, dan Perwakilan Tinggi Mao Havanall, Menteri yang Bertanggung Jawab untuk Sekretariat Negara untuk Penerbangan Sipil, mengatakan: "Acara hari ini juga merupakan tonggak sejarah yang luar biasa yang menunjukkan bahwa Perjanjian Layanan Transportasi Udara Bilateral antara Kamboja dan Indonesia yang ditandatangani pada tanggal 10 Februari 1969, dan Nota Kesepahaman yang ditandatangani pada tanggal 20 September 2006 serta integrasi pengaturan transportasi udara liberal ASEAN, telah diimplementasikan dengan penuh kebanggaan."
Mengungkapkan harapannya bahwa penerbangan baru ini akan meningkatkan hubungan perdagangan antara kedua negara, Aun mengatakan: "Saya sangat yakin bahwa peluncuran penerbangan langsung reguler antara Jarkata, Indonesia dan Phnom Penh, Kamboja, akan memainkan peran penting dalam merespon implementasi Kebijakan Langit Terbuka Pemerintah Kerajaan Kamboja. Selain itu, penerbangan langsung berjadwal dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Indonesia, dan Bandara Internasional Phnom Penh, Kamboja, juga akan mendorong hubungan yang lebih erat dalam hal perdagangan, budaya, dan pertukaran antarmasyarakat di antara kedua negara."
Berbicara mengenai pentingnya penerbangan langsung ini, Lauti Nia Astri, Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh, mengatakan: "Penerbangan langsung akan memperpendek jarak, membuat perekonomian, hubungan perdagangan dan perjalanan wisata antara Indonesia dan Kamboja diharapkan menjadi lebih intens. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa pada Januari-Februari 2023, terdapat 1.588 wisatawan Kamboja yang berkunjung ke Indonesia, sementara pada tahun 2022, terdapat 4.604 wisatawan Kamboja yang berkunjung ke Indonesia.
Pengunjung Indonesia ke Kamboja tercatat sebanyak 75.653 orang pada tahun 2022. Kami berharap penerbangan langsung ini akan meningkatkan minat masyarakat Kamboja untuk berwisata ke Indonesia, khususnya wisata di luar Bali, karena Indonesia memiliki beragam destinasi wisata." Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan Indonesia; dan Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga menyampaikan salam melalui pesan video.
CEO Air Asia Indonesia, Veranita Yosephine, juga turut berbicara dalam acara tersebut.
Sumber asli:
Comments