top of page
sreylinlam

Perdagangan Indonesia-Kamboja capai tonggak sejarahBisnisTanggal publikasi04 Januari 2024 | 21:50 TIK


Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh menyoroti tonggak penting dalam hubungan perdagangan antara Indonesia dan Kamboja. Pada November 2023, Indonesia menjadi mitra dagang terbesar ke-6 bagi Kamboja, dengan total perdagangan bilateral mencapai 965,24 juta dolar AS.


Hal ini disampaikan dalam pertemuan antara Duta Besar Indonesia untuk Kamboja, Santo Darmosumarto, dengan Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Kamboja, Sok Chenda Sophea, pada tanggal 3 Januari lalu.


"Angka ini menunjukkan peningkatan yang substansial dan merupakan bukti dari kerja sama ekonomi yang terus berkembang antara kedua negara. Hal ini juga merupakan bagian dari peningkatan kerja sama dalam rangka merayakan 65 tahun hubungan diplomatik," kata kedutaan dalam sebuah pernyataan.


Pertumbuhan yang luar biasa dalam perdagangan bilateral dibuktikan lebih lanjut dengan lonjakan ekspor Kamboja ke Indonesia, negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN. Pada tahun 2023, ekspor naik menjadi $70,56 juta, menandai peningkatan 112% dari tahun sebelumnya.


Pertumbuhan angka perdagangan menunjukkan hubungan ekonomi yang semakin luas dan keuntungan bersama yang dinikmati melalui kemitraan yang diperkuat antara kedua negara.


Sorotan utama dari hubungan yang sedang berkembang ini adalah pengiriman pertama beras giling Kamboja ke negara kepulauan terbesar di dunia pada bulan September 2023.


Acara ini tidak hanya melambangkan diversifikasi komoditas perdagangan, tetapi juga menjadi preseden untuk interaksi ekonomi bilateral yang lebih intensif di masa depan, kata para analis ekonomi pada saat itu.


Dalam pertemuannya dengan Chenda Sophea, duta besar menekankan pentingnya menerjemahkan hubungan historis antara Indonesia dan Kamboja ke dalam kerja sama perdagangan dan investasi yang konkret.


"Seiring dengan perayaan 65 tahun hubungan Indonesia-Kamboja, kita harus memastikan bahwa tahun 2024 akan dipenuhi dengan pencapaian yang saling menguntungkan melalui kerja sama bilateral," katanya.


Darmosumarto menyatakan ketertarikannya untuk menjembatani lebih jauh hubungan antara masyarakat kedua negara, terutama melalui keterlibatan pemuda dalam pendidikan, budaya dan pariwisata.


Kedutaan Besar RI menyelenggarakan Indonesia Trade & Tourism Promotion ke-14 (ITTP 2023), dengan tema "Memperkuat Kerja Sama melalui Kolaborasi", pada bulan Agustus tahun lalu, sebuah acara yang menggarisbawahi komitmen Indonesia untuk meningkatkan kerja sama bilateral.


Forum ini berfokus pada pengembangan hubungan yang lebih dalam di sektor-sektor utama seperti perdagangan, pariwisata, pendidikan tinggi, seni dan budaya.


Lauti Nia Astri, Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Indonesia di Singapura, memberikan sambutan pada acara tersebut, mengartikulasikan aspirasi bersama kedua negara untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang kuat.


Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari bisnis dan institusi pendidikan tinggi Indonesia.


Dalam pidatonya, Nia Astri menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mendukung kemajuan sektor pendidikan Kamboja.


Beliau menekankan pentingnya peran kolaborasi pendidikan dan pengembangan keterampilan dalam memperkuat hubungan bilateral.


Nia Astri menjelaskan bagaimana fokus pada pendidikan menyoroti strategi yang lebih luas dari kedua negara untuk berinvestasi dalam kemitraan jangka panjang dan berkelanjutan yang melampaui kepentingan ekonomi dan perdagangan, yang mencakup pertukaran budaya dan akademis sebagai komponen kunci dari hubungan mereka yang terus berkembang.


Chenda Sophea mengakui pentingnya peringatan 65 tahun hubungan diplomatik kedua negara, dan juga mengusulkan kolaborasi yang lebih erat di berbagai sektor.


"Beliau juga menyarankan untuk bekerja sama dalam forum regional dan multilateral untuk mengejar tujuan bersama," kata pernyataan kedutaan.


Penguatan hubungan perdagangan antara Kamboja dan Indonesia, terutama mengingat pertumbuhan substansial baru-baru ini, dipandang sebagai tanda yang menjanjikan untuk kolaborasi di masa depan, serta kemakmuran ekonomi kedua negara.


Darmosumarto juga memberikan apresiasi atas dukungan Kamboja selama masa jabatan Indonesia sebagai ketua ASEAN.


"Upaya kami dibangun di atas kesuksesan kepemimpinan Kamboja pada tahun 2022, yang membuka jalan bagi pemulihan ekonomi Asia Tenggara pasca pandemi," katanya.


Darmosumarto, yang menyerahkan surat kepercayaannya kepada Raja Norodom Sihamoni pada bulan Oktober 2023, tiba di Kamboja pada bulan September 2023.


Kedua negara telah menikmati hubungan yang telah terjalin lama sejak secara resmi menjalin hubungan diplomatik pada tanggal 13 Februari 1959, dengan ditandatanganinya Perjanjian Persahabatan.


Comentarios


bottom of page