Sesuai dengan moto tahun ini yaitu "Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat" yang diterjemahkan menjadi "Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat", saya ingin menggunakan kesempatan ini, atas nama IndoCham, menyampaikan harapan ini kepada semua bisnis yang terkena dampak Pandemi Covid-19.
77 tahun yang lalu, bapak pendiri bangsa kita, Sukarno, memenangkan pertarungan melawan penjajah dan memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Bersama dengan para pendiri bangsa, kita telah diajarkan prinsip dasar kemerdekaan Indonesia, yang juga dikenal sebagai Pancasila, dan tertulis dalam lambang negara kita, yang dicengkeram oleh cakar Garuda "Bhinneka Tunggal Ika".
Tepat setahun yang lalu pada upacara Hari Kemerdekaan, Y.M Sudirman Haseng, Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Kamboja, menyarankan agar kami mendirikan kamar dagang di Kamboja, dan dari situlah IndoCham lahir. "Bhinneka Tunggal Ika" diadopsi oleh IndoCham sebagai prinsip-prinsip panduannya, dan oleh karena itu landasan dari apa yang kami lakukan berakar pada inklusivitas: inklusivitas bisnis, inklusivitas sosial-budaya, dan inklusivitas masyarakat.
IndoCham dimulai dengan hanya 6 anggota pendiri, namun kini telah berkembang menjadi lebih dari 40 anggota hanya dalam waktu satu tahun. Indonesia dan Kamboja saat ini melakukan perdagangan sekitar USD 600 juta per tahun, namun hampir tidak ada jasa yang diekspor dari dan ke Indonesia. Kami berharap melalui IndoCham, kami dapat membantu meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral antara Kamboja dan Indonesia.
IndoCham baru-baru ini menjalin hubungan yang kuat dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia di Jakarta, atau yang juga dikenal sebagai KADIN, dan telah menerima dukungan yang kuat dari mereka yang merupakan dorongan besar bagi rencana dan inisiatif kami. Awal bulan ini, saya memimpin kunjungan penjajakan ke Jakarta untuk bertemu dengan anggota Komite Bilateral Vietnam-Kamboja dari KADIN untuk menjajaki kemungkinan mengadakan kunjungan delegasi bisnis ke Jakarta, dan mengadakan seminar di dalam negeri di sana. Kami mendiskusikan berbagai bidang potensial yang dapat menguntungkan kedua negara. Kami juga menyadari bahwa sangat tepat waktu dan penting untuk meningkatkan kesadaran akan Kamboja dan potensi serta peluangnya di kalangan komunitas bisnis Indonesia, karena persepsi dan perspektif mereka tentang Kerajaan sudah sangat ketinggalan zaman. Hal ini serupa dengan kesan yang dimiliki oleh kelompok pengendara sepeda motor dari Indonesia, ketika saya bertemu dengan mereka saat singgah di Siem Reap bulan lalu dalam perjalanan mereka dari Malaysia ke Vietnam. Ke depannya, kami berharap dapat menyelenggarakan lebih banyak acara untuk mengakrabkan para pebisnis dan investor dari kedua negara dengan Kamboja dan Indonesia.
Terakhir, pada kesempatan istimewa ini, atas nama anggota IndoCham, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Duta Besar kami, Y.M Sudirman Haseng dan seluruh anggota Kedutaan Besar Indonesia di Kerajaan Kamboja atas pelayanan yang tidak kenal lelah dalam memberikan tempat tinggal bagi kami di negeri ini.
Dalton Wong,
President IndoCham
Comments